Tadi Malam Kongress PSSI yang disiakan langsung oleh TV One dan Metro TV, Disaksikan jutaan pecinta sepak bola di tanah air, Kongres itu sesungguhnya lebih sebagai adu kepentingan mereka yang hadir di Hotel Sultan Jakarta. Kongres Persatuan Sepak BolaSeluruh Indonesia(PSSI) deadlock. Di depan sejumlah utusan federasi sepak bola dunia (FIFA) dan AFC, kongres itu berlangsung ricuh. Hujan interupsi bertaburan. Bahkan ada yang menuduh utusan FIFA mengancam peserta Kongres.
Hujan intrupsi itu sesungguhnya sudah bertaburan semenjak Kongres dibuka. Sejumlah pendukung Arifin Panigoro dan George Toisutta, yang bergabung dalam Kelompok 78, ingin mengubah agenda Kongres. Komite Normalisasi sesuai petunjuk FIFA cuma menyiapkan agenda tunggal. Pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota eksekutif PSSI 2011-2015. Belum lagi membahas tata tertib pemilihan, pada pembukaan sidang, sejumlah anggota Kelompok 78 ramai interupsi. Mereka meminta penjelasan mengenai larangan FIFA terhadap pencalonan George Toisutta dan Arifin Panigoro. Karena kondisi semakin memanas Agum lalu menskors sidang untuk shalat Magrib dan makan malam.
Saat sidang kembali dibuka, suasana tak kunjung mencair. Sebaliknya, kelompok 78 semakin bersemangat untuk melakukan instupsi. Suasana Kongres bahkan sempat ricuh. Agum akhirnya memutuskan untuk menghentikan Kongres karena menanggap suasana sudah tidak kondusif lagi.
“Karena suasana sudah tidak kondusif, dengan mengucap alhamdulillah dan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia….,” kata Agum sembari mengetukkan palu ke meja sidang.
Kini Indonesia tinggal menunggu keputusan dari FIFA, banyak pengamat yang mengatakan 85% indonesia pasti akan kena sanksi oleh FIFA, karena sudah 2 x gagal dalam melaksanakan kongres. Jika benar Indonesia terkena sanksi bagaimana nasib para Atlit Timnas kita yang baru saja selesai berlatih bersama kopasus di Bandung, bagaimana pula nasib indonesia yang ditunjuk menjadi tuan rumah Seagames November nanti. Apakah tidak dipikir oleh Kelompok 78 ??
No comments:
Post a Comment